Persela Resmi Tolak Bergabung dalam Liga Prima Indonesia

29/10/2011 22:46

TEMPO Interaktif, Lamongan - Persela Lamongan secara resmi menolak Liga Prima Indonesia dan memilih ikut berlaga dalam kompetisi Liga Super Indonesia yang diselenggarakan PT Liga Indonesia. “Surat penolakan sudah kami kirimkan ke PSSI,” kata Wakil Sekretaris Umum Bidang Administrasi Persela, Mudji Santoso, kepada Tempo, Sabtu, 29 Oktober 2011.

Menurut Mudji, Tim Biru Laut yang juga berjulukan Laskar Joko Tingkir itu menjadi salah satu dari 18 klub yang ikut dalam laga Liga Super Indonesia yang pelaksanaan kickoff-nya akan dilakukan 1 Desember 2011. Manajemen Persela akan melakukan pendaftaran yang dimulai 1 November 2011.

Sikap Persela tersebut, kata Mudji, diambil setelah mengikuti rapat umum pemegang saham (RUPS) PT Liga Indonesia di Jakarta, Minggu, 23 Oktober 2011. Dalam kesempatan tersebut, 18 klub menyatakan kesepakatannya untuk bergabung dalam Liga Super Indonesia dan menolak pertandingan yang diselenggarakan PT Liga Prima Sportindo.

Manajemen Persela, kata Mudji pula, memutuskan tetap bergabung ke dalam LSI karena memiliki andil dalam PT Liga Indonesia. Selain itu, sesuai hasil Kongres PSSI di Bali, PT Liga Indonesia masih sah sebagai penyelenggara pertandingan sepak bola di Indonesia.

Mudji pun tidak mempersoalkan perbedaan sikap klub yang mengikuti laga yang dilakukan PT Liga Indonesia maupun yang ikut berlaga dalam pertandingan yang diselenggarakan PT Liga Prima Sportindo. Meskipun ada dua kompetisi yang berbeda, namun sama-sama bertujuan memajukan sepak bola nasional. ”Semuanya tentu sama-sama berkualitas,” ujarnya.

Sebelumnya, Sekretaris Umum Persela Ahmad Farikh masih mempertimbangkan untuk mengikuti pertandingan yang diselenggarakan PT Liga Prima Sportindo. Namun Persela meminta agar PSSI mengubah jadwal pertandingan yang dinilai merugikan Persela.

Perkembangan berikutnya memperlihatkan perubahan sikap Persela yang bersikeras menolak keputusan PSSI yang menunjuk PT Liga Prima Sportindo sebagai penyelenggara kompetisi. “Ini soal pilihan aja,” ucap Farikh memberikan alasan.

Farikh membantah bahwa perubahan sikap itu karena Persela mendapat suntikan dana dari perusahaan grup Bakrie. Sebab, Persela menerima masuknya perusahaan Bakrie sebagai penyandang dana sebelum terjadi karut-marut kepengurusan PSSI.

Farikh juga enggan menyebutkan jumlah dana maupun nama perusahaan grup Bakrie yang membiayai operasional Persela.

( Source : www.tempointeraktif.com/hg/sepakbola/2011/10/29/brk,20111029-363888,id.html )